Inovasi UNNES GIAT 13: Ubah Sampah Plastik Wonosari Jadi Paving Block ♻️

• 08-11-2025
• wonosaripegandon
• 8
• Kegiatan

WONOSARI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 13 di Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten kendal, tidak hanya fokus pada penataan lingkungan, tetapi juga menghadirkan inovasi solusi pengelolaan sampah. Program unggulan mereka kali ini adalah pelatihan pembuatan paving block (batu konblok) ramah lingkungan yang terbuat dari sampah plastik.

Kegiatan pelatihan dan praktik langsung ini diselenggarakan pada hari Sabtu 08/11/25 di desa wisata umbul tanjung, dengan melibatkan pemdes dan ibu-ibu PKK Desa Wonosari. Tujuannya adalah menciptakan kawasan desa yang bersih, dan berkelanjutan, sekaligus memberikan nilai ekonomi pada limbah plastik.

Dari Limbah Menjadi Infrastruktur

Koordinator Kelompok KKN UNNES GIAT 13 Wonosari, Habib saifudin, menjelaskan bahwa desa Wonosari memiliki potensi sumber mata air alami yang luar biasa di Umbul Tanjung. Namun, permasalahan sampah plastik menjadi tantangan yang perlu diselesaikan.

"Metode pembuatan paving block dari sampah plastik ini relatif sederhana, dengan melebur sampah plastik yang sudah dicacah, lalu dicampur dengan pasir dan dicetak. Hasilnya, paving block ini memiliki daya tahan yang baik."

Program ini sekaligus menjadi langkah nyata mendukung konservasi lingkungan di desa Wonosari, yang selama ini menjadi fokus utama Pemdes dan masyarakat.

Sinergi Tiga Pihak: Pemdes, Masyarakat, dan Akademisi

Kepala Desa Wonosari, bapak Mukalil, menyambut baik inovasi dari mahasiswa UNNES. Beliau menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi desa untuk menjadikan desa Wonosari yang bersih.

“Inisiatif ini sangat luar biasa. Sampah yang tadinya hanya menjadi masalah, kini diubah menjadi material bernilai guna yang akan kita manfaatkan sendiri untuk menata jalan setapak. Ini adalah contoh konkret sinergi antara akademisi, Pemdes, dan partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan kemandirian desa,” kata bapak Mukalil.

Para peserta pelatihan tampak antusias mengikuti setiap langkah, mulai dari pemilahan jenis plastik yang cocok hingga proses pencetakan. Diharapkan setelah masa KKN selesai, teknologi pembuatan paving block plastik ini dapat diadopsi sebagai usaha produktif yang dikelola oleh Pokdarwis atau BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).

Share :

Berita Lain