KONDISI UMUM DESA WONOSARI
Sejarah Desa
Desa wonosari merupkan salah satu desa yang terletak di kec pegandon Kab Kendal. Desa wonosari telah ada sejak jaman kolonial Belanda. Sebelum tahun 1938 desa wonosari terbagi menjadi 3 desa yaitu desa Mbelang dan Tanjung. Desa Mbelang dibagi 2 dusun yaitu Mbelang dan Mijen, sedangkan desa Tanjung dibagi menjadi 3 dusun yaitu Pidik, Tanjung, dan Tegalsari. Kedua desa tersebut berbatasan didaerah Jatilawang.
Desa Tanjung pada saat itu dikepalai oleh kepala desa yang bernama bapak Sul/Serpin dan cariknya bernama Surjo. Sedangkan desa Mbelang dipimpin oleh H.Nurmin. pada saat itu wilayah ini telah dikuasai oleh Belanda, ini terbukti adanya peninggalan belanda yang berupa jembatan kereta api yang terletak didusun Pidik; yang mempunyai fungsi sebagai sarana transportasi angkutan kayu dari hutan. Pembuatan jembatan tersebut tidak melibatkan masyarakat desa Tanjung tetapi para pekerja diambil dari daerah lain seperti Semarang dan Kedu.
Menjelang masa berakhirnya kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1938 desa Tanjung dan Mbelang dilebur menjadi satu desa yaitu desa Wonosari; yang terdiri dari 5 dusun; yaitu Mijen, Krajan, Tanjung, Tegalsari, dan Pidik. Tidak diketahui apa yang melatarbelakangi bersatunya dua desa tersebut. Yang menjabat kepala desa pertama kali di desa Wonosari adalah Pawiro, dan cariknya adalah Mugiyo.
Pada tahun 1944 masa jabatan Pawiro sebagai kepala desa telah habis dan digantikan oleh cariknya yang bernama Mugiyo. Dikarenakan Mugiyo menjadi kepala desa maka jabatan carik kosong. Setelah itu diangkatlah Tomo sebagai carik yang menggantikan Mugiyo. Setelah 16 tahun menjadi kepala desa pada tahun 1961 masa jabatan Mugiyo sebagai kepala desa telah habis, dan digantikan oleh cariknya yang bernama Hutomo. Setelah Hutomo diangkat menjadi kepala desa maka jabatan carik kosong, dan digantikan oleh Chaerudin. Beliau menjabat sebagai carik kurang lebih selama 27 tahun, dari tahun 1960 sampai 1987. Tomo menjabat sebagai kepala desa selama 15 tahun. Pada tahun 1976 masa jabatan Tomo telah habis dan digantikan oleh Parman. Beliau menjabat dari 1976 sampai 1997 (21 Th).
Pada masa pemerintahannya yang menjadi carik tetap Chaerudin sampai tahun 1987. kemudian pada tahun1987 masa jabatan Chaerudin sebagai carik telah habis. Selama 2 tahun dari tahun 1987 sampai 1989 jabatan carik kosong, barulah pada tahun 1990 terpilihlah carik baru yaitu Mohammad Ali Sodiq, yang menjabat sampai tahun 2017. pada tahun tersebut pula terdapat kebijakan bupati Kendal terkait ASN yang berada di Desa diseluruh kabupaten ditarik kembali untuk ditempatkan pada OPD se kabupaten kendal, sehingga desa melakukan penjaringan perngkat untuk mengisi kekosongan jabatan struktural yang ada dan hasil CAT tahun 2017 terpilih Sdr Abdillah sebagai Sekretaris desa sampai sekarang.
kemudian posisi jabatan kepala desa Pada tahun 1997 masa jabatan Suparman sebagai Kepala Desa telah habis, sehingga perlu diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah Sucipto sebagai kepala desa hingga tahun 2007, Pada Tahun 2007 diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah Slamet sebagai kepala desa hingga tahun 2013, pada tahun 2013 diadakan pemilihan kepala desa dan terpilihlah Mukalil kemudian di tahun 2020 bapak mukalil maju kembali sebagai Kepala Desa Wonosari hingga sekarang.
Kondisi Geografis Desa
Desa Wonosari merupakan satu dari 12 Desa yang berada di Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal. Desa Wonosari berbatasan dengan sebelah barat Desa PuguhKecamatan Pegandon, sebelah utara Desa Winong Kecamatan Ngampel dan Desa Dawungsari Kecamatan Pegandon, sebelah timur Desa Winong Kecamatan Ngampel dan sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kawedanan Selokaton. Jarak wilayah Desa Wonosari dari Ibu kota Kabupaten Kendal adalah 13,94 km sedangkan jarak Desa ke Kecamatan Pegandon + 3.39 Km, Lama tempuh ke Kecamatan sekitar 15 Menit dengan kecepatan rata – rata 60km/jam menggunakan kendaraan bermotor.
Desa Wonosari memiliki luas wilayah 1.689 Ha dengan rincian seperti tabel di bawah ini,
TABEL LUAS WILAYAH DESA WONOSARI
Nomor |
Jenis Kawasan |
Luas Lahan |
Satuan |
1 |
Kawasan Hutan |
1.456.3 |
Hektar |
2 |
Permukiman Warga |
|
|
|
- Dusun Mijen |
10.50 |
Hektar |
|
- Dusun Krajan 1 |
8.41 |
Hektar |
|
- Dusun Krajan 2 |
5.90 |
Hektar |
|
- Dusun Tegalsari |
13.40 |
Hektar |
|
- Dusun Tanjung |
5.70 |
Hektar |
|
- Dusun Pidik |
11.10 |
Hektar |
|
- exs Dusun Penggung |
13,5 |
Hektar |
3 |
Ladang Gogo |
80.30 |
Hektar |
4 |
Ladang Tegalan |
36.77 |
Hektar |
5 |
Lahan Sawah Kering |
30.40 |
Hektar |
6 |
Lahan Kebon |
16.91 |
Hektar |
Total Luas Wilayah |
1.689 |
Hektar |
Pusat pemerintahan Desa Wonosari terletak di Dusun Mijen dan untuk menuju Kantor Desa dapat dijangkau dengan kendaraan atau jalan kaki karena berada di jalan poros Desa, Ketinggian Dari Permukaan Air Laut : + 45 m DPL dengan intensitas Curah Hujan : 200 – 400 mm/tahun
Secara administratif Desa Wonosari terbagi atas 6 dusun yaitu :
Jarak masing – masing dukuh diukur dari balai Desa Wonosari sangat fariatif hal ini karena keadaan geografis desa wonosari sebagian besar memiliki batas dengan perhutani jarak masing – masing dukuh ke kantor balai desa wonosari adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data dispendukcapil kabupaten kendal, maka perkembangan jumlah penduduk Desa Wonosari semestar 2 tahun 2022 adalah sebagai berikut :
Jumlah Penduduk Tahun 2022 : 3.739 Jiwa
Penduduk Laki - Laki : 1.924 Jiwa
Penduduk Perempuan : 1.812 Jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 1.286 Jiwa
Berdasarkan data dalam geografis desa maka Orbitasi Desa Wonosari menurut jarak tempuh adalah sebagai berikut :
No |
Nama Dusun |
Jarak Tempuh |
|
Ibukota Kecamatan |
Ibukota Kabupaten |
||
1 |
Dusun Mijen |
3,39 Km |
13,94 Km |
2 |
Dusun Krajan I |
3,00 Km |
13,55 Km |
3 |
Dusun Krajan II |
4,18 Km |
14,73 Km |
4 |
Dusun Tegalsari |
5,77 Km |
16,32 Km |
5 |
Dusun Tanjung |
5,84 Km |
16,41 Km |
6 |
Dusun Pidik |
6,49 Km |
17,06 Km |
Kondisi Sosial Budaya Desa
Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Wonosari bergerak dibidang pertanian/perkebunan ,dan buruh bangunan. Permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan mata pencaharian penduduk adalah terbatasnya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat perkembangan penduduk. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembangunan desa adalah melakukan usaha perluasan kesempatan kerja dengan melakukan penguatan modal dan fasilitasi sebagai modal untuk pengembangan usaha khususnya di ekonomi produktif.
Tingkat angka kemiskinan Desa Wonosari yang berangsur-angsur turun sehingga menjadikan Desa Wonosari memperoleh predikat desa berkembang. Dalam menurunkan kemiskinan, harus tetap mencari peluang lain yang dapat menunjang peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Banyaknya kegiatan Ormas di Desa Wonosari seperti Dusun, LPM, PKK, Karang Taruna, Pokja Desa Sehat, Posyandu, Kelompok tani, kelompok ternak dan Ormas keagamaan merupakan aset desa yang bermanfaat untuk dijadikan media penyampaian informasi dalam setiap proses pembangunan desa pada masyarakat.
Terkait dengan hal tersebut sampai saat ini untuk prasarana dan sarana desa merupakan salah satu pendukung pembangunan Desa. Pembangunan masyarakat desa diharapkan bersumber pada diri sendiri (kemandirian) dan perkembangan pembangunan harus berdampak pada perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa menjadi lebih baik.
Kondisi Ekonomi Desa
Kekayaan Sumber Daya Alam yang ada di Desa Wonosari sangat mendukung baik dari segi pengembangan ekonomi maupun sosial budaya khususnya dari sektor pertanian/perkebunan dan Pariwisata Sebagaian besar mata pencaharian penduduk desa Wonosari adalah petani/pekebun, buruh bangunan, dan buruh harian lepas Selain itu sebagian penduduk juga bekerja sebagai peternak, dan mengembangkan sektor industri kecil antara lain pembuatan emping Pisang, pebuatan Kacang kletik, usaha panggang ayam/itik,Kacang, serta usaha perbengkelan dan jasa lainya .
Kondisi Infrastruktur Desa
Pembangunan masyarakat desa diharapkan bersumber pada diri sendiri (kemandirian) dan perkembangan pembangunan harus berdampak pada perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang agar dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa menjadi lebih baik.
?Puskesmas Pembantu : unit
?Posyandu : 6 Tempat
?Poskesdes : 1 unit
?Bidan Desa : 1 orang
?Tenaga Kesehatan Desa Siaga : 1 orang
?Taman Kanak – kanak / TK/PAUD/Kelompok Bermain : 3 unit
?SD Negeri : 3 unit
?SMP Negeri : 1 unit
?MDA/TPQ : 4 unit
?Masjid : 4 unit
?Mushola : 16 unit
?Majelis Taklim : 1 unit
?Lapangan Olahraga (sepak bola) : 1 unit
?Lapangan Olahraga (Volly) : 3 unit
?Lapangan Olahraga (Futsal) : 1 unit
Pengelolaan sarana dan prasana merupakan tahap keberlanjutan yang dimulai dengan proses penyiapan masyarakat agar mampu melanjutkan pengelolaan program pembangunan secara mandiri. Proses penyiapan ini membutuhkan keterlibatan masyarakat, agar masyarakat mampu menghasilkan keputusan pembangunan yang rasional dan adil serta semakin sadar akan hak dan kewajibannya dalam pembangunan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan mampu mengelola berbagai potensi sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.
Demikian sekilas tentang profil Desa Wonosari Kecamatan Pegandon, Mudah - mudahan bermanfaat