Desa Wonosari dikenal dengan desa penghasil jagung terbesar di kabupaten Kendal. Luasnya lahan yang dimiliki oleh Desa Wonosari sangat cocok ditanami jagung karena tanah tadah hujan. Disisi lain harga penjualan jagung tidak kalah dengan harga penjualan padi. Jadi mayoritas warga masyarakat Desa Wonosari bertani jagung. Sedikit pelajaran untuk pemula yang ingin menjadi petani jagung, berikut adalah poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam usaha budidaya jagung:
Pertama, Pemilihan Benih.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pemilihan benih menjadi salah satu hal terpenting dalam budidaya tanaman jagung. Penggunaan varietas unggul memiliki peran dalam daya tumbuh dan produktifitas tanaman. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan varietas:
Kedua, Olahan Tanah dan Pemeliharaan Tanaman.
Selain benih, olah tanah juga menjadi bagian penting yang harus diperhatikan karena akan berdampak langsung pada pertumbuhan jagung. Tanah yang akan ditanami jagung harus mengandung unsur hara yang banyak dengan tingkat pH 5,6 – 7,5. Tanah yang ditanam harus bersih dari gulma agar nutrisi yang didapatkan tanaman jagung bisa maksimal terserap. Gunakan herbisida yang sesuai untuk membasmi gulma dan ikuti dosis serta waktu pengaplikasian yang sudah diarahkan. Jangan melebih-melebihkan karena efeknya terhadap tanah tidak akan baik.
Ketika tanaman sudah mulai tumbuh lakukan fase-fase pemeliharaan seperti; penyulaman, penjarangan, pembubunan, pemupukan dan pengairan secara terukur, terencana dan teratur. Pada fase pemeliharaan tanaman juga akan diserang berbagai macam penyakit dan hama. Gunakan fungisida dan insektisida yang sesuai dosis dan tepat sasaran.
Pemanfaatan teknologi presisi pertanian di era seperti saat ini juga sangat bermanfaat. Seperti pengaplikasian herbisida menggunakan drone untuk membersihkanan gulma sebelum penanaman benih, pemanfaatan IoT lainnya seperti penggunaan aplikasi guna mendapatkan informasi cuaca, serangan hama hingga harga komoditas.
Ketiga, Panen dan Pasca Panen.
Ketika musim panen tiba hal pertama yang perlu dipastikan adalah tingkat kematangan jagung, salah satu indikasinya antara lain; kelobot telah berwarna kuning, biji sudah mengeras dan warnanya mengkilap serta ada titik hitam di pangkal biji (black layer), jika ditekan dengan ibu jari tidak meninggalkan bekas tekanan. Waktu panen sebaiknya disaat cuaca cerah dan tidak hujan agar proses pengeringan tidak mengalami kendala.
Sementara untuk menilai kualitas jagung yang dihasilkan dibutuhkan dua syarat, syarat kualitatif dan syarat kuantitatif.
Berikut penjelesannya,
No | Komponen | Mutu I | Mutu II | Mutu III |
---|---|---|---|---|
1 | Kadar air (% maks.) | 14 | 14 | 15 |
2 | Butir rusak (% maks.) | 2 | 4 | 6 |
3 | Butir warna lain (% maks.) | 1 | 3 | 7 |
4 | Butir pecah (% maks.) | 1 | 2 | 3 |
5 | Kotoran (% maks.) | 1 | 1 | 2 |
Poin terakhir yang juga penting pada proses ini adalah penyaluran hasil produksi. Hasil produksi bisa disalurkan melalui kemitraan usaha dengan perusahaan-perusahaan swasta, pedagang pengepul melalui POKTAN atau koperasi, pabrik pengolahan atau ke konsumen langsung memanfaatkan kanal pasar digital (marketplace) apabila hasil produksinya jagung langsung konsumsi.
Demikian sekilas ulasan mengenai proses penanaman jagung hingga proses pasca panen. Terima kasih
Share :