Pada tanggal 4 Juni 2024, Desa Wonosari menggelar sebuah acara penting bertajuk "Rembug Stunting" yang bertujuan untuk membahas dan mencari solusi efektif dalam penanggulangan stunting. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kepala Desa Wonosari Bapak Mukalil beserta perangkatnya, Bapak Camat Pegandon Junaedi S.Sos beserta staf, Kepala Puskesmas Pegandon yang diwakili oleh Ibu Irodah, Kepala PLKB Pegandon Ibu Puruhita, Bidan desa, serta perwakilan dari PD, PLD, Ketua BPD, LPMD, dan perwakilan RT dan RW.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan segera. Desa Wonosari, dengan populasi yang signifikan, menjadi salah satu wilayah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam hal ini. Rembug stunting ini menjadi forum strategis untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah konkret dalam upaya mengatasi stunting.
Acara ini dimulai dengan sambutan dari Bapak Mukalil Kepala Desa Wonosari, yang menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam mengatasi stunting. Beliau menyampaikan bahwa peran serta aktif dari seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum sangat krusial dalam menanggulangi stunting.
Selanjutnya, Bapak Camat Pegandon Junaedi S.Sos memberikan pandangannya mengenai kebijakan yang telah dan akan diambil oleh pemerintahan kecamatan dalam mendukung desa-desa di wilayahnya untuk bebas dari stunting. Beliau menyoroti beberapa program unggulan yang telah berjalan dan mendorong Desa Wonosari untuk aktif berpartisipasi.
Ibu Nur Fayzah sebagai pendamping desa wonosari memberikan paparan mengenai kondisi kesehatan anak-anak di Desa Wonosari. Beliau menjelaskan beberapa indikator kesehatan yang menunjukkan adanya peningkatan kasus stunting dan strategi yang telah diterapkan untuk mengatasinya. Dari ibu Irodah perwakilan dari Puskesmas pegandon memaparkan agar dalam pelaporan kegiatan harus sinkron antara pelaporan dan realitasnya. Ibu Puruhita dari PLKB Pegandon juga menambahkan mengenai pentingnya pemantauan gizi dan kesehatan ibu hamil serta balita sebagai langkah preventif dalam penanggulangan stunting.
Bagian inti dari rembug stunting ini adalah sesi diskusi yang melibatkan seluruh peserta. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam masalah-masalah yang dihadapi serta mencari solusi konkret yang dapat diterapkan. Beberapa poin penting yang dibahas antara lain:
Salah satu fokus utama adalah meningkatkan edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil dan anak-anak. Dalam hal ini, peran kader kesehatan desa sangat diutamakan untuk memberikan penyuluhan secara rutin.
Program Posyandu menjadi garda terdepan dalam pemantauan kesehatan ibu dan anak di desa. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan dalam hal sarana dan prasarana, serta peningkatan kapasitas para kader Posyandu agar dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal.
Kolaborasi antar lembaga, baik itu pemerintahan, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan. Dalam acara ini, disepakati bahwa akan dibentuk tim koordinasi penanggulangan stunting di Desa Wonosari yang melibatkan perwakilan dari semua unsur terkait.
Pada akhir acara, seluruh peserta menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dalam mengatasi stunting di Desa Wonosari. Deklarasi bersama ini menjadi bukti nyata bahwa seluruh elemen masyarakat bersatu padu dalam mencapai tujuan yang sama, yaitu mewujudkan Desa Wonosari bebas stunting.
Rembug Stunting Desa Wonosari pada tanggal 4 juni 2024 ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam upaya penanggulangan stunting. Melalui kolaborasi dan komitmen bersama dari berbagai pihak, diharapkan permasalahan stunting di Desa Wonosari dapat teratasi dengan lebih efektif dan efisien. Kesuksesan acara ini menjadi harapan besar bagi masyarakat Desa Wonosari untuk masa depan yang lebih baik dan generasi yang sehat serta berdaya saing.
Share :