Pedagang tahu tempe di pasar tradisional di Kabupaten Kendal melakukan aksi mogok berjualan selama tiga hari. Aksi dipicu kenaikan harga kedelai, sehingga produsen tahu dan tempe menghentikan produksi agar tidak merugi. Mensikapi harga kedelai yang terus melonjak dan tidak terkendali, Pusat Koperasi Produksi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) mengimbau kepada perajin tahu tempe untuk berhenti beroperasi dan berjualan, terhitung mulai tanggal 21 – 23 Februari 2022. Imbauan mogok beroperasi tersebut ditulis dalam surat Nomor 005/Puskopti-Jateng/II/2022, yang ditanda tangani Sutrisno Supriantoro selaku Ketua Puskopti Jawa Tengah dan Rifai selaku sekretaris, Selasa (15/2/2022).
Akibat aksi mogok ini, lapak tempe dan tahu kosong dan warga kebingungan mengganti lauk dengan daging atau ikan. Kondisi sepi tampak di lapak penjual tahu dan tempe di Pasar Pegandon, Senin (21/2/2022). Tidak ada aktivitas karena pedagang melakukan aksi mogok selama tiga hari, akibat dampak kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan tahu.
Sementara itu, tidak adanya tahu dan tempe di pasar membuat sejumlah pembeli kebingungan. Mereka sudah berkeliling seluruh pasar, namun tidak ada satupun pedagang yang berjualan tahu dan tempe.
Share :