Omicron di Indonesia sejak awal tahun 2022 melonjak, varian baru dari Covid-19 ini penularannya begitu cepat. Omicron bisa menimpa siapa saja dan dimana saja. Banyak orang yang masih bingung, seperti apa gejala Omicron? Apakah menyerupai dengan varian sebelumnya? Berikut ini penjelasan gejala Omicron yang perlu diketahui.
Beberapa ahli menyebutkan, susunan genetik Omicron sangat berbeda dibandingkan dengan jenis COVID-19 lainnya. Tes paling awal pada Omicron telah menunjukkan bahwa gejala Omicron mungkin tidak menyebabkan gejala parah seperti yang dialami pasien yang terinfeksi Delta. Untuk lebih jelasnya, berikut ini gejala awal Omicron yang penting untuk diketahui yang dilansir dari berbagai sumber.
Gejala Awal Kena Omicron
1. Sakit Tenggorokan
Sejumlah pakar medis menyebutkan, sakit tenggorokan atau gangguan tenggorokan (nyeri dan gatal) merupakan gejala Omicron awal yang umumnya dirasakan oleh pasien saat terinfeksi Omicron.
2. Batuk
Selain gangguan tenggorokan, salah satu gejala awal kena Omicron yaitu batuk terus-menerus. dr Laraine Washer dari Michigan menyampaikan, Batuk dan kelelahan jadi gejala umum pasien yang terinfeksi Omicron. Ada juga yang menyebutkan, gejala Omicron dapat menyerang ke bagian atas paru-paru.
3. Hidung Tersumbat
Adapun gejala Omicron lainnya yang biasa dirasakan pasien yang terinfeksi Omicron yaitu hidung tersumbat. dr Laraine Washer kembali menyampaikan, bagi yang sudah menerima vaksinasi dan dalam keadaan sehat, ketika terinfeksi Omicron mengalami gejala awal kena Omicron yang ringan, seperti pilek, bersin, hidung tersumbat, sakit kepala, dan sakit tenggorokan.
4. Merasa Kedinginan dan Kelelahan
Gejala klasik saat terkena COVID-19 seperti batuk, demam, serta kehilangan indra penciuman, diketahui jarang dijumpai pada pasien Omicron. Umumnya, gejala tersebut biasa dijumpai pada pasien varian Delta. Gejala awal kena Omicron biasanya pasien akan merasa kedinginan dan kelelalahan.
Itulah beberapa gejala awal kena Omicron yang penting untuk diketahui. Semua ahli setuju dan mimin pun merasakan, gejala untuk individu yang tidak divaksinasi mungkin lebih parah dibandingkan dengan seseorang yang telah divaksinasi penuh, atau mereka yang baru saja menerima suntikan booster. Oleh karena itu, bagi yang belum vaksin segera lakukan vaksin. Bagi yang sudah vaksin ke-1 dan ke-2, bisa segera lakukan vakin booster.
Share :