Ketua Umum Aeromodelling Kendal Sutrisno menjelaskan, luasan pembangunan tahap awal landasan pacu aero sport yakni lebar 50 meter dan panjang 1.000 meter. Nantinya, landasan pacu itu akan digunakan untuk pusat olahraga dirgantara dengan basic aero sport. Seperti paramotor, paratrike, aeromodelling, pesawat berawak, dan lainnya.
"Konsep dari pemerintah desa nantinya terintegrasi dengan wisata. Ada kolam renang dan river tubing juga," ujarnya Jumat (19/5).
Sutrisno melanjutkan, pihaknya juga tengah melakukan komunikasi dengan Perhutani dan Pemkab Kendal. Lantaran pada September mendatang bakal ada event Jambore Aeromodelling di Kabupaten Kendal. Dia berharap, masing-masing stakeholder bisa bekerja sama dan koordinasi untuk realisasi landasan pacu. Terlebih, hal itu akan meningkatakan perekonomian masyarakat Desa Wonosari.
"Tahun depan rencananya akan ada pekan olahraga dirgantara pertama di Indonesia. Dan Kendal jadi tuan rumah," bebernya.
Sekretaris Desa Wonosari Abdillah mengatakan, pihak Pemdes mensuport penuh realisasi landasan pacu di desanya. Apalagi Desa Wonosari sudah mendapat SK sebagai desa wisata. Hal itu bisa meningkatkan ekonomi dan berdampak kepada masyarakat.
Menurutnya, landasan pacu itu strategis berada di desanya. Itu karena pembangunan landasan berada di kawasan wisata desa. Bahkan, dia mengaku selama ini tidak pernah ada penyelenggaraan event di desanya.
"Landasan pacu yang terintegrasi dengan kawasan wisata ini, membuat desa kami berpotensi tersentuh oleh pemerintah dan masyarakat luas," terangnya.
Sementara sony aris, pilot pesawat mikrolight asal Ungaran mengatakan, lahan landasan pacu di kawasan Desa Wonosari ini dinilai sudah memenuhi standar. Adapun panjang ideal untuk landasan yakni 700 meter. Pihaknya juga mendukung agar aero sport di Kendal bisa berkembang.
"Tadi saya lihat lahannya lewat drone. Dan semua aman. Ini sangat bagus untuk event kedirgantaraan," ujarnya. (dev/bas)
Share :